Gandrung Klenengan

Semua jenis musik, sebenarnya disukai oleh Kundiyarto. Lagu-lagu kenangan sudah ia dengarkan sejak di bangku sekolah menengah atas.

Waktu itu, Kundi sudah sering mendengarkan lagu-lagunya Koes Plus, Ebiet atau Panbers. Lagu-lagu barat love song, dari Frank Sinatra sampai Andy William.

"Lagu-lagu berirama lembut, melow, atau romantis, membuat hati saya--yang memang sudah melankolis--semakin tenang" katanya menjelaskan.

Akhir-akhir ini, Kundi sedang mencari jenis musik lain dari yang selama ini sering ia dengarkan. Kenangan kegemaran ayahnya dulu saat ia masih kecil, tiba-tiba terbayang. "Dulu, ayah saya (alm) mempunyai koleksi gendhing jawa atau klenengan yang lumayan lengkap. Saya ingat, labelnya Lokananta, dari Solo" katanya.

Kundi mengatakan ayahnya dulu sering mendengarkan klenengan sambil makan kacang rebus dan kopi pahit di sore hari.

Ini yang membuatnya tiba-tiba mencari koleksi klenengan Jawa di Jakarta. Beruntung, ada teman-teman yang mempunya koleksi dalam bentuk MP3.

"Saya mendengarkannya sembari menjalankan pekerjaan saya. Teman-teman di kantor pusing semua. Ha..ha.." imbuhnya menutup pembicaraan. (tim redaksi)

 

Kundiyarto dan Buku

Menggeluti bidang jasa konsultasi, sebenarnya tidak pernah dibayangkan oleh Kundiyarto. Setelah pernah bekerja di sebuah bank BUMN selama lebih kurang 2 tahun, kini Kundi menggeluti bidang yang menjadikannya untuk selalu tahu banyak hal. Dari dunia psikologi, sampai bidang kuliner. Ya, banyak hal yang harus diketahui untuk lebih dekat dan bersahabat dalam melayani klien, katanya.

Ketika ditanya tentang buku apa yang sering dibaca, ia bilang bahwa sekarang lagi keranjingan buku-buku yang berbau filsafat dan psikologi. Banyak hal yang terpendam pada kedalaman hati seorang manusia, di balik keceriaan yang sering dipertontonkan imbuhnya seolah berfilsafat.

Kini, di sela-sela kesibukannya melayani klien bersama dengan teman-teman satu kantor, Kundi sedang gandrung dengan olah raga. Usia kepala tiga yang telah disandangnya menjadikannya untuk lebih sadar akan arti penting kesehatan dan kebugaran. Ia menambahkan, Saya tidak ingin kelihatan tidak ceria dan tidak bugar ketika bertemu klien.

Jika akhir pekan tiba, Kundi menghabiskan waktunya dengan membaca buku dan membuka-buka koleksi lamanya. Kliping, tumpukan koran, majalah, dan buku-buku saya yang lama, sayang kalau tidak dibaca. Jadi aus. Semuanya saya arsip sejak kuliah dulu, katanya menutup percakapan sore itu. (tim redaksi)

New Page 1